Skip to main content

Menikmati kebersamaan bersama anak-anak Escola Tecnico Informatica (ETI) dan Sao Miguel

Beberapa minggu yang lalu kantor kami menerima beberapa pelajar yang ingin melakukan kerja pratek. Hal yang membedakan kehadiran para siswa ini dengan yang lain adalah, durasi kerja praktek yang cukup lama yakni 3 bulan. Penulis sendiri awalnya agak kaget kenapa kerja praktek kok bisa sampai 3 bulan? Ternyata dari penuturan para siswa, aturan 3 bulan kerja praktek memang baru dikeluarkan oleh Kementerian pendidikan Timor-Leste bagi seluruh sekolah kejuruan baik swasta maupun negeri. Ditambahkan lagi, untuk seluruh sekolah kejuruan di Timor-Leste menggunakan sistem kredit, untuk sekolah umum sistem tersebut tidak berlaku. Sebagaimana biasanya, sebelum melakukan kegiatan kerja praktek, terlebih dahulu kami memperkenalkan diri dan memberikan arahan tentang tata cara atau aturan-aturan yang harus mereka taati selama melakukan kegiatan kerja praktek. Ada beberapa peraturan yang secara tidak tertulis kami berikan di antara:

1.      Jam masuk kantor

Aktivitas masuk kantor di tempat kami dimulai jam 8:30 waktu Timor-Leste. Jam 12.00 waktu makan siang, dan masuk kembali jam 14.00 artinya para pegawai di Timor-Leste diberi waktu 2 jam untuk istirahat, lalu kembali masuk kerja sampai jam 17.30. Durasi waktu kerja yang cukup lama, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik para siswa, maka dari itu  sejak awal kami selalu menekankan para siswa agar tidak terlalu terikat dengan aturan kantor tetapi berusaha memberikan kebebasan agar mereka bisa memberikan yang terbaik bukan hanya bagi kami tapi bagi sekolah dimana mereka berasal.

2.      Pembagian kelompok

Pembagian kelompok terpaksa dilakukan karena jumlah siswa yang melakukan kerja praktek cukup banyak yakni 18 siswa. Kedelapan belas siswa tersebut terdiri dari 12 siswa dari Escola Tecnico Informatica (ETI) dan 6 siswa Escola Sao Miguel. Pembagian kelompok dimaksudkan agar lebih mudah mengarahkan dan memonitor tiap aktifitas yang dilakukan para siswa selama melakukan kegiatan kerja praktek lapangan. Kedelapan belas siswa tersebut disebar ke berbagai divisi antara lain bagian Human resource, administration and finance dan Informasi dan teknologi (IT). Untuk divisi kami kebagian 8 siswa. 6 siswa dari Escola Teknico Informatica (ETI) dan 2 dari Escola Sao Miguel. Kedelapan siswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok satu dan kelompok dua. Masing-masing kelompok  telah diberi tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan selama seminggu lamanya, tentunya harus disertai dengan pembuatan laporan kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan pihak sekolah.

group photo

Group photo

3.      Jadwal kegiatan

Jadwal kegiatan disesuaikan dengan jadwal kerja kantor. Hari senin sampai jumat para siswa ini akan belajar dan  mempraktekkan tiap materi yang kami berikan. Beberapa materi pelatihan yang telah disiapkan di antaranya: pembuatan blog, networking, database dan Troubleshooting. Memang materi pelatihan yang kami berikan masih berhubungan dengan Informasi dan teknologi  (IT). Sebagai informasi tambahan, kantor kami  bertanjungjawab memberikan pelayanan internet ke seluruh kantor pemerintah Timor-Leste. Dengan demikian kehadiran para siswa ini sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan internet ke semua instansi yang ada. Selama proses pelatihan dan adaptasi dengan lingkungan baru, sangat terlihat para siswa ini cukup antusias dalam menjalani hari-hari bersama kami. Disaat pelatihan mereka cukup fokus dan kadang terlihat serius, namum disaat santai mereka juga senang mendengarkan music dan searching google untuk materi pelajaran maupun hal menarik lain.  

4.      Momen kebersamaan


Meski terjadi perbedaan umur, dan dari latar belakang yang berbeda namun kondisi ini seakan tidak menjadi halangan untuk saling berbagi pengalaman diantara kami. Justru kehadiran para siswa ini menjadikan kami merasa muda lagi (he.he.he) untuk terus bersemangat dalam bekerja dan berkarier. Momen bersama para siswa ini bukan hanya sekedar berbagi pengalaman tapi juga memberikan arahan dan dorongan kepada mereka untuk terus belajar dan berkreasi dalam mengapai cita-cita.

Comments

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono