Skip to main content

Budaya pesta

semalaman aku nggak bisa tidur, bukan karena insonomia tapi karena bunyi musik dansa dan nyanyian sang artis acara pesta di tetangga sebelah. Rasa dongkol dan emosi hanya tertanam dihati sambil berharap moga acara tersebut cepat bubar. sejujurnya penulis tidak terlalu peduli dengan acara pesta tersebut. Itu adalah  hak si penyelenggara acara, yang penulis risaukan adalah suara volume musik yang begitu keras hingga terdengar sampai beberapa ratus meter dan parahnya lagi acara tersebut hingga jam 5 dini hari belum juga bubar. Sudah segitu parahnya hingga  orang sudah tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitar. Bukankah malam hari orang-orang seperti tetangga yang sakit, anak-anak kecil, karyawan atau pekerja butuh isitirahat yang cukup tanpa harus ikut berkorban bergadang sampai pagi dengan acara yang sejujurnya menurut penulis hanya hura-hura, pemborosan tenaga dan uang. Sudah sebegitu parahkah kepedulian sosial masyarakat Timor Leste akan sesama yang butuh ketenangan dalam mengarungi kehidupan ditengah himpitan ekonomi yang serba tidak pasti. Menyelenggarakan pesta adalah hak tiap orang, terutama  Bagi masyarakat Timor Leste pesta bukan hanya sekedar ajang pertemuan antara kedua belah pihak (penyelenggara acara dan para tamu undangan) tapi juga pesta identik dengan acara dansa.  maka jangan heran bila menghadiri acara pesta milik masyarakat Timor Leste tidak akan seru bila tidak diakhiri dengan acara dansa. Budaya pesta di Timor sudah sudah berlangsung lama sejak jaman Portugis hingga jaman kemerdekaan. Model penyajian dansa pun berbeda sesuai jaman. Masih teringat dibenak penulis ketika masih kecil kalau melihat orang dansa itu masih pakai etika dan alat musik yang digunakan pun masih sangat sederhana yakni biola, beda dengan jaman sekarang yang serba digital dengan gaya dansa yang sangat berbeda pula. Menyimak budaya pesta di Timor Leste mengingatkan penulis akan beberapa hal:

Pemborosan

Entah sadar atau tidak sadar menyelenggarakan pesta di Timor leste membutuhkan biaya yang tak sedikit mulai dari hal makanan sampai minuman. Hal ini belum termasuk biaya sewa gedung, sound system dan lain-lain yang setidaknya menjadi bahan pertimbangan bagi penyelenggara acara.

Keamanan

Salah satu masalah yang sering terjadi pada saat acara pesta digelar adalah faktor keamanan selama acara pesta berlangsung. Kadang terjadi suasana kekacauan didalam acara pesta akibat salah pengertian diantara undangan maupun minum minuman beralkohol yang melampui batas sehingga membuat si peminum menjadi mabuk dan kehilangan kontrol yang akhirnya bisa menyebabkan kekacauan didalam acara pesta.

Waktu acara perlu dibatasi

berbekal pengalaman penulis di atas setidaknya turut menjadi pertimbangan bagi pihak penyelenggara acara untuk membatasi waktu acara. Bernyanyi dan berdansa ria tanpa mempedulikan masyarakat sekitar adalah sebuah tindakan yang tidak beretika dan bermoral. Terlebih menganggu istirahat malam bagi yang sakit dan anak-anak kecil yang sepatutnya membutuhan ketenangan hidup.

Tentunya tiap masyarakat memiliki budaya berbeda-beda, begitupun dengan masyakarat Timor leste. Adalah salah kalau tidak melestarikan budaya tersebut tapi akan lebih salah lagi kalau kehadiran budaya pesta semakin memiskin masyarakat dan menganggu ketentraman umum.


Comments

saya sangat sependapat...kalau pemborosan saya pikir tidak jadi persoalan karena mungkin itu adalah hak milik yang bersangkutan.

berbica soal kemanan, itulah yang kita perlu mendiskusikan, karena selama saya berdomisili sementara di tanah timor sayapun sering mendapat hal yang dimaksudkan ( keributan ), hanya karena masalah sepeleh, pernyataan diatas saya berharap kita sebagai masyarakat setempat bisa menyadari, agar dijangka waktu kedepan bisa terjadi keharmonisan diantara sesama.

kemudian, Waktu acara perlu dibatasi saya pikir mungkin susah juga, sementara sudah menjadi tradisi apabila kita berbica dalam hal ini, bukankah begitu sobat? ya, memang betul dan sudah sangat jelas mengganggu, tetapi akankah kedepannya yang kita harapkan bisa seperti itu? jika tidak ada himbauan dari pemerintah setempat. saya berani berkata pemerintah harus turut bersosialisa dengan masyarakat dan mungkin itu lebih bagus untuk menyadarkan masyarakat kita kedepannya.

Terima kasih sudah membagikan pengalaman menariknya.

Salam.....

Budaya pesta di tanh Timor khususnya di TL, memang udah tradisi sejak jaman dulu dan dijaman kemerdekaan justru semakin tak terkontrol spert yg sy tuliskan di atas. Memang adalah hak tiap warga negara utk melakukan.Saya sangat setuju seperti yg bro katakan bahwa pemerintah dan para tokoh agama khusus di TL perlu bersosialisasi dan menyadrkan masyarkat akan dampak negatif budaya pesta tanpa kontrol yg selama ini terjadi.terima kash and salam sukses selalu bro.
kalau sudah begitu sih, saya pikir Anda sebagai tetangga berhak utk protes. bukan dengan melarang acaranya, tapi minta kepada tuan rumah untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan agar yang lainnya tidak terganggu.

saya sendiri pernah komplain ke tetangga sebelah rumah di Bekasi yang melaksanakan pesta kawin, masalahnya teman2 si mempelai pria yang kebetulan karyawan pabrik datang di tengah malam selepas lembur dengan rombongan sekitar 20 motor. satu jalan penuh dengan motor yang suaranya memekakkan telinga, ditambah lagi dengan suara tertawa membahana para tamu sampai jam 3 pagi.

Reaksi saya, membuka pintu rumah, memasang tampang masam ke arah para tamu sambil menempelkan telunjuk ke bibir. setelah itu suasana reda, dan tak lama kemudian mereka pulang. hahaha
beda kultur kayaknya, kalau disini melarang orang berpesta pasti akan ribut karn kesadaran masyarakat akan menjaga kenangan sekitar masih sangat minim. maka alangkah baiknya kita lebih diam dan berdoa moga acara pesta cepat selesai.slam
A4L - PAS said…
kalau tidak ada persta, bukan timor namanya..., tinggal peran pemimpin agama dan pemerintah untuk menyadarkan warga-Nya.termasuk ente...blognya kok sepi berita kawan...
bisa aja loe panggil gue ente, loe pikir gue orang betawi kali.h.ehe.

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono