Muhamud Ali adalah seorang mahasiswa S2 yang berasal dari negara Somalia-benua afrika dan kini sedang menekuni bidang Master management information system (MIS) di salah satu universitas swasta di kota Bandung. Perkenalan penulis dengan muhamud ali terjadi ketika penulis ada urusan di kantor imigrasi di kota Bandung, kebetulan muhamud ali mengurus hal sama di kantor tersebut. Lewat saling tukar nomor handphone itulah kami saling mengirim Short messsage Service (SMS) dan saling memberitahu kalau ada seminar atau workshop yang di adakan dikampus penulis atau sebaliknya. Bagiku, bersahabat dengan teman dari negara lain tentu membawa manfaat yang tak terhingga nilainya. Selain membuat penulis untuk lebih mengetahui dan memahami adat istiadat, agama dan budaya dari negara yang bersangkutan juga membuat penulis lebih berani untuk mempraktekkan kemampuan bahasa ingris yang penulis miliki selama ini. Mohamud ali, seperti yang tertulis di alamat facebooknya, bisa berbicara dalam beberapa bahasa: indonesia, ingris, itali, somali dan france. selain sebagai mahasiswa s2 muhamud ali juga sebagai tenaga pengajar sukarela di beberapa sekolah di kota bandung dan materi yang sering diajarkan adalah computer science dan bahasa ingris. Di samping itu, muhamud ali juga punya kemampuan berkomunikasi dengan baik, hal ini terlihat ketika penulis mengajak yang bersangkutan untuk mengunjungi perpustakaan di kampus penulis dan di dalam perpustakaan muhamud ali tak segan-segan untuk bertanya dan berkenalan dengan beberapa mahasiswa yang sedang sibuk belajar di perpustakaan tersebut. Itulah sekilas perkenalan penulis dengan muhamud ali dari somalia, dan sebagai tanda persahatan, penulis tak lupa memberi kenangan-kenangan berupa rumah adat Timor leste kepada muhamud ali.
Setiap tanggal 2 November umat katolik diseluruh dunia merayakan hari raya para arwah atau dalam bahasa Portugis dia Finados. halnya yang sama terjadi di negara Timor Leste, sebagai negara dengan penganut agama katolik terbesar momen perayaan hari para arwah sangat terasa di Timor Leste. dua hari sebelum perayaan ini dimulai, pemerintah melalui keputusan dewan menteri telah memutuskan tanggal 31 oktober sebagai hari tolerancia de ponto atau dalam bahasa ingris disebut dengan flexible day off bagi seluruh pengawai negeri untuk mempersiapkan diri sebelum perayaan dimulai. persiapan- persiapan yang perlu dilakukan diantaranya: Mudik ke kampung halaman Sebagian besar masyarakat Timor Leste berasal dari berbagai suku dan wilayah yang jauh dari Kota Dili. Maka momen seperti ini biasanya dimanfaat oleh masyarakat yang tinggal di kota Dili untuk mengunjungi sanak keluarga dan melakukan proses tabur bunga bagi anggota keluarga yang dikubur di kampung halaman. Bersih...
Comments