Skip to main content

masacre Santa Cruz 12 november

hari ini jam 10.00 pagi tepat tanggal 12 november, seluruh masyarakat TL terlebih yang berdomisili di Ibu kota  merayakan hari raya tragedi 12 november. Acara diawali dengan misa bersama di Gereja motael yang dipimpin langsung oleh Uskup Dili. Setelah misa selesai, acara dilanjutkan dengan pawai bersama ribuan masyarakat terdiri dari kaum muda, ibu-ibu, anak-anak, biarawan-biarawati, mahasiswa, tentara, pejabat pemerintah berpartisipasi dalam perayaan ini. Tepat 18 tahun lalu para kaum muda harus kehilangan nyawa demi mencapai satu tujuan...Merdeka. Perayaan kali ini diawali oleh perarakan berupa foto  para korban yang dibawakan oleh anak-anak dan sanak keluarga para korban. aparat menutup semua jalur transport yang dilalui oleh masyarakat peserta acara. Selain masyarakat Timor Leste ada juga beberapa wartawan luar negeri dan bule yang ikut berpartisipasi. Beberapa pejabat tinggi juga hadir diantara: PM Xanana Gusmao, Presidente tribunal recurso serta para menteri dan juga ketua Parlamen Timor Leste Fernando lasama. Hingga kini, kasus tragedi santa cruz masih penuh tanda tanya. masih banyak keluarga korban yang mempertanyakan keberataan sanak keluarga yang hilang dalam tragedi santa cruz. Beberapa usaha pencarian korban telah dilakukan baik dijaman Indonesia dibawah kepemimpinan presiden Soeharto, maupun setelah Timor Leste menjadi sebuah negara merdeka. Dari sekian usaha yang telah dilakukan dan teranyar adalah hasil kerja tim forensik dari Australia yang berhasil mengungkapkan indentitas beberapa korban yang berhasil ditemukan di perkuburan Hera. Namun sekali lagi pertanyaan muncul dimana keberadaan korban lain?. Penantian panjang dan melelahkan, pengungkapan kasus tragadi Santa cruz harus tetap dilanjutkan bukan dengan maksud untuk membalas dendam kepada Indonesia tetapi agar para korban bisa dikubur dengan layak sesuai culture masyarakat Timor Leste. Pengorbanan mereka, harus tetap dilanjutkan bukan dengan perang dan kata-kata tetapi dengan bekerja keras, memberantas buta huruf, meningkatkan kapasitas SDM, memberantas korupsi, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Timor Leste.

Comments

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono