Skip to main content

Ketika Putri keduaku lahir

Tanggal 7 juli 2009 jam 14.00 putri keduaku lahir secara normal di RS Guido Valadares Dili. Pengalamanku bersama putri keduaku agak beda. Karena tidak bisa mendampingi istri disaat melahirkan. Ada selebaran  kertas kecil dipintu masuk yang isinya melarang laki-laki dan anak-anak kecil masuk ke ruang bersalin. Hal ini agak kontras dengan ketika anak pertamaku lahir, sang suami diperbolehkan mendampingi istri disaat sedang menjalani proses persalinan. Walau pernah mendampingi istri ketika anak pertamaku lahir, rasa was-was dan batin tak tenang menghantui ketika ku antar istri memasuki ruang persalinan. Suara teriakan ibu-ibu dan anak-anak yang baru lahir membuat aku terkenan kembali pada saat anak pertamaku lahir. Aku juga bersyukur bahwa proses persalinan kali ini didampingi oleh adik sepupuku yang kebetulan bekerja sebagai perawat di RS. Aku dan anakku yang pertama terpaksa menunggu diluar. Aku berusaha untuk tenang dihadapan anakku, tapi dalam hatiku selalu was-was jangan-jangan....
ya. Berbagai macam perasaan menghantuiku. Hampir satu jam menunggu belum juga ada kabar dari para suster dan adik sepupuku dari ruang bersalin tentang kodisi istriku. Sambil memonitor perkembangan istri lewat HP, ku memutuskan pulang dulu kerumah karena ada sesuatu yang harus ku ambil. Ketika dalam perjalanan pulang dari dirumah ke Rumah sakit Guido Valadares istriku langsung telepon dan memberitahu aku bahwa anakku sudah lahir.Aku sempat kaget juga, kok bisa secepat itu dia lahir? proses kelahir anakku kali ini tergolong cepat karena dari rumah kami  berangkat jam 11 dan tepat jam 14 siang anakku lahir. Beda dengan anakku yang pertama dari rumah hari jumat pagi sampai hari minggu pagi baru dia lahir. Kini umur anakku yang kedua hampir dua bulan. Perasaan sakit dan cape ketika ku pulang kerja hilang begitu ku tatap dua putri kami yang tuhan titipkan ke kami. " I Love You my beautiful princes" semoga tuhan memberkati jalan hidup kalian berdua.....

Comments

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono