Skip to main content

Seminar Nasional " O Papel do Cidadao no desenvolvimento do bem-Estar" Sponsored by Centro Quesaghip Ruak

Salao Nobre tampak depan
Peserta seminar
                                                                        Pagi ini, penulis berkesempatan hadir di sebuah seminar yang disponsor oleh "CENTRO QUESADHIP RUAK" di salao Nobre Lahane-Dili. Topik seminar ini adalah " O Papel do Cidadao no desenvolvimento do bem-estar" dan sebagai pembicara di seminar ini adalah: Mari Alkatiri (Mantan Perdana Menteri Timor-Leste) dan Dr. Rui Gomes (Ekonomis Timor-Leste). Sebagai pembicara utama Dr. Mari Alktiri lebih banyak menceritakan mengenai sejarah perjuangan partai FRETILIN dan proses deklarasi kemerdekaan unilateral tanggal 28 november 1975. Sebagai diceritakan oleh Dr. Mari Alkatiri bahwa deklarasi kemerdekaan Timor-Leste sebenarnya dilakukan pada tanggal 1 desember 1975, namun karena adanya invasi indonesia maka proses deklarasi dipercepat menjadi tanggal 28 november 1975. Sebagaimana pepatah menyatakan sejarah tidak akan pernah bohong bila para pelaku masih hidup. Timor-Leste sangat beruntung karena para pelaku sejarah: Xanana Gusmao, Ramos Horta, Mari Alkatiri, Uskup belo, Taur Matan Ruak, Lere Anan dan para veteran perang lain yang masih hidup,sehingga bisa menceritakan kisah perjuangan mereka kepada generasi penerus Timor-Leste. Tujuan dari sebuah perjuangan kemerdekaan  bukan hanya melepaskan diri dari belenggu penjajahan namun juga memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk membangun negeri melalui pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sedangkan di session kedua Dr. Rui Gomes lebih menekankan pada proses pembangunan ekonomi Di Timor-Leste.Ada begitu banyak permasalahan ekonomi yang disampaikan oleh Dr.Rui Gomes diseminar ini, namun ada dua hal yang patut menjadi perhatian utama baik bagi pemerintah maupun seluruh masyarakat Timor-Leste adalah:
1. Kekayaan alam suatu saat akan habis
2. Angka pertumbuhan penduduk di Timor-Leste cukup tinggi.

Seperti pepatah menyatakan" sedia payung sebelum hujan" kedua problem di atas memang tidak terlalu tampak dipermukaan namun  cepat atau lambat bisa menciptakan problem tersendiri bagi proses pembangunan negara Timor-Leste.

Comments

indobrad said…
Salao Nobre tampak cantik sekali :)
ya bro.itu bangunan portu yang telah di rehab..
Costa Fuick said…
koalia konaba papel cidadaun iha mundo neeee., ho deit konciencia moral laos sei hetan orientasaun husi ema ida ba ema seluk fali. agora mentalidade ida maka ladiak tamba hahu husi proseso luta ho voluntarismo maibe atu dezemvolve ho osan ida nebee maka bele suseso iha asaun. liu-liu maka ukun ho soi nain sira; tmba orsamento boot kaer obra la ho qualidade ne oinsa ita koalia papel cidadaun iha deemvolvimento..
Obrgido ba komentario. Los dun nudar cidadaun ita iha konsienca moral rasik atu halo desenvolvimentu ou ema bolu sentimentu patriotismo. Buat ida neé komesa lakon ona iha ema timor. realidade hatudu duni barak mak agra deit osan halo obra maibe ho short term deit. la kleur deit obra sira aat fila. tamba ne papel importante nudar sidadaun laos deit depende ba governu maibe ita rasik persiza kapasita ita aan rasik hodi servisu badinas, estuda makaas hodi desenvove nasaun doben ida neé.

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono