Skip to main content

Thank you Mr. Bradley Marlissa

Beberapa hari yang lalu penulis dikagetkan oleh email yang dikirim oleh Bradley Marlissa, Seorang blogger indonesia yang cukup lama kukenal walau belum pernah ketemu face to face. Isi emailnya mengenai pemberitahuan dimuatnya hasil interview via email dengan penulis beberapa hari lalu di  http://indobrad.web.id/ dengan judul Adakah blogger di Timor Leste?. Sebagai orang Timor leste yang punya hobby membaca dan suka berselancar di dunia maya tentu sangat senang dengan dimuatnya hasil wawancara kami di http://indobrad.web.id/ walau ada sedikit rasa kurang percaya diri kalau membayangkan orang indonesia yang membaca blogku he.he..

KENDALA BAHASA
Sebagaimana yang telah tulis oleh Bradley Marlissa di  http://indobrad.web.id/
bahwa blog ini menggunakan bahasa Tetum, dan bahasa Indonesia meskipun kadang juga pakai bahasa inggris tapi hal itu jarang ku lakukan karena bahasa ingrisku sangat minim dan tata bahasanya masih kacau balau sehingga penulis lebih memfokuskan diri untuk menulis dalam bahasa tetum dan indonesia. Mungkin juga ada sebagian pengunjung yang akan bertanya  mengapa isi blog ini tidak pakai bahasa Portugis juga?. Portugis  dan Tetum adalah bahasa yang diakui oleh UU Timor Leste jadi sepatutnya saya juga harus mempromosikan bahasa portugis di blog ini, namun hal itu masih sulit untuk dilakukan karena dari SD, SMP, STM, S1 hingga sekarang masih diberi kesempatan untuk ambil S2 pun  masih pakai bahasa indonesia, jadi sebagian besar pengalaman hidup saya menggunakan bahasa Tetum, Indonesia dan bahasa lokal Makasae. Pernah ikut kursus singkat bahasa Portugis basic selama 3 bulan di Universitas Nacional de Timor Leste (UNTL) dan dari 20an peserta yang hadir aku yang dapat nilai paling rendah dibanding peserta yang lain..sedih..he.he...

BIAYA INTERNET YANG MAHAL
Salah satu kendala bagi para pengiat ICT di Timor Leste adalah mahalnya biaya internet dan telepon. Hal itu bisa dimaklumi karena Timor Telecom sebagai satu-satunya perusahaan Telecom yang menyediakan service data dan voice di Timor Leste. Untuk bisa internetan di internet cafe minimal harus menyediakan $2 per  jam belum lagi biaya telepon. Untuk mengatasi problem tersebut, akhirnya pemerintah Timor Leste pimpinan Xanana Gusmao melakukan renegoisasi dengan Timor Telecom agar  mengijinkan perusahan telecom lain untuk invest ke Timor Leste dan berkompetisi dengan TT. Puji Tuhan, regoisasi pemerintah dan Timor Telecom berjalan lancar dan akhirnya terjadi kesepakatan untuk membuka operator Telcom baru di Timor Leste, untuk lebih jelas bisa baca di http://www.cellular-news.com/story/53926.php.

HARAPAN BAGI BLOGGER TIMOR LESTE
Terlepas dari semua permasalahan yang dihadapi Timor Leste di sektor ICT, hal itu mematahkan semangat kaum muda Timor Leste untuk terus maju mengejar ketertinggalan. Beberapa kegiatan ICT yang telah di Timor Leste antara lain:

  1. Directorate National of ICT under Ministry on Infrastructure bekerjasama dengan UNAPCIT mengadakan seminar  dengan topik "Academy of ICT Essentials for Government Leaders". Informasi lengkap bisa di baca di link ini  http://www.unapcict.org/
  2. Mengundang Onno Purbo, pakar ICT untuk mengadakan pelatihan Open source di Timor Leste
  3. Study Group ICT Timor Leste : www.ICT.TL
  4. Study Group Open Source Timor Leste:  http://www.tosc.tl/
  5. dan Aktifitas kegiatan ICT lainnya.
Semoga dengan dibukanya kesempatan bagi operator Telecom baru di Timor Leste semakin memberi kesempatan luas bagi para pengiat Information, Communication dan Technlogy (ICT) untuk terus meningkatkan kemampuan dalam mengejar ketertinggalan di bidang ICT.
Akhir kata, terima kasih banyak buat Mr. Bradley Marlissa atas dimuatnya hasil wawacara kita walau hanya via email.
Thank you a lot.



Comments

indobrad said…
sama-sama Pak Paulo. biaya koneksi internet yg mahal di TL memang sudah saya duga sebelumnya, apalagi TT masih satu-satu penyedia jasa telekomunikasi di sana ya.

Sebenarnya kondisi TL tidak jauh berbeda dengan masyarakat di bagian timur Indonesia seperti Maluku dan Papua. Namun dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap mampu menghasilkan tulisan yang berkualitas dan fokus kepada citizen journalism. Dalam hal ini blogger Indonesia dan Timor Leste bisa saling belajar.

Semoga langkah kecil pemuatan blog Anda di tulisan saya bisa membuka jalan komunikasi yang lebih baik. Seperti kata Xanana Gusmao kepada seorang wartawati Indonesia pada tahun 1999: kita memang tidak lagi satu rumah, namun selamanya kita tetap bersaudara :D
Terima kasih banyak atas dukungannya.Semoga suatu kita bisa bertemu dan saling bertukar pengalaman.See U
Una said…
Salam kenal ya...
Aku mampir ke sini karena ngeklik url dari blognya indobrad :D
Thank you for visited..salam kenal y

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono