Skip to main content

Dr Kerry Taylor-Leech

 Namanya Dr Kerry Taylor-Leech. Perkenalan penulis dengan Dr Kerry Taylor-Leech bermula ketika Dr. Kerry  meminta ijin untuk mengambil salah satu photo yang di muat di blog ini. Photo tersebut penulis ambil tahun 2009 di Timor Leste. Dalam email balasan penulis menulis dalam bahasa inggris yang kira-kira maksudnya seperti ini" Terima kasih Dr. Kerry, nama saya Paulo da Costa, saya adalah pemilik blog ini, saya mengijinkan anda untuk mengambil photo tersebut dan berharap hasil karya anda bisa bermanfaat bagi Negara Timor Leste". Setelah beberapa kali melakukan kontak melalui email. Komunikasi kami sempat terputus dalam waktu yang cukup lama yakni sekitar 5 bulan-an., tiba-tiba penulis dikejutkan dengan email dibawa ini:
Dear Paulo,
I have great pleasure in attaching the online version of my article in which your photo is featured. You will be the first person to read it. I hope you approve of what I wrote and enjoy it.  Thank you again for letting me use your photo.
La'o ho Maromak
Kerry

Dr Kerry Taylor-Leech
Lecturer in Applied Linguistics
Faculty of Education
University of Southern Queensland


Ketika membaca email tersebut, perasaan senang,bangga dan bahagia bercampur aduk. Senang karena hasil jepretanku  bisa dimuat di karya jurnal beliau, bangga karena akulah orang pertama yang membaca karya tersebut dan yang lebih membahagiakan adalah ketika membaca jurnal international tersebut beliau tidak lupa untuk mencantumkan link blog ini ketika photo itu di ambil.
Perkenalan dengan Dr Kerry Taylor-Leech telah memberi pelajaran berharga kepadaku tentang:
1. secara etika, meminta ijin terlebih dahulu kepada si pemilik, jadi bukan asal copy-paste.
2. Mengakui, menghargai hasil karya orang lain, sangatlah penting di dunia ini, karena hanya dengan cara demikian akan meningkatkan semangat untuk terus berkarya, berinovasi tanpa harus kehilangan hak (copyright) bagi si pemilik.
3. kejujuran, dan dapat dipercaya.  Secara pribadi perkenalan dengan Dr Kerry Taylor-Leech telah menciptakan image yang positif tentang kepribadian beliau, walau secara fisik kami  belum pernah ketemu.
Terima kasih Dr Kerry Taylor-Leech atas dimuat photo tersebut di karya jurnalmu.


Comments

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono