Pernah suatu hari aku melakukan chatting dengan adikku di Dili. Melalui fasilitas Yahoo Messengers, kami berbicara banyak dan saling bertukar informasi mengenai kondisi keluarga di Dili dan keadaanku di kota Bandung. Selain diisi obrolan santai tentang keadaan keluarga; juga tak lupa adikku menceritakan tentang sering maraknya perkelahian antar pemuda di kota Dili dan sekitarnya. " Ami nian Joven iha Timor oho malu hela" kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira begini" Kami di Timor Leste kaum muda sering berkelahi dan kadang saling membunuh, kata adik melalui chatting via Internet. Bagi masyarakat Timor leste tentu saja kejadian perkelahian antar kelompok pemuda bukanlah sesuatu hal yang baru, sudah sering terjadi dan hingga kini belum juga mendapatkan titik penyelesaian. Berbagai usaha perdamaian yang disponsori oleh pemerintah melalui kementerian Pemuda dan olahraga, Gereja, NGOs, untuk mendamaikan kelompok-kelompok yang sering bertikai di kota Dili. Namun sekali lagi usaha tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Menurut penulis faktor penyebab sering terjadinya perkelahian antar kelompok di Timor Leste selain dendam kesumat karena anggota keluarga atau kelompok yang pernah dipukul atau dibunuh kelompok lain, juga karena ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah tenaga produktif yang hampir tiap tahun membanjiri kota Dili. maka sebagai kata penutup penulis kata bijak di ungkapkan oleh presiden Amerika Serikat John F. kennedy yakni: " Don't ask what your country can do for you. Ask instead what you can do for your country ". moga Tulisan ini bermaaf bagi yg membacanya.
Setiap tanggal 2 November umat katolik diseluruh dunia merayakan hari raya para arwah atau dalam bahasa Portugis dia Finados. halnya yang sama terjadi di negara Timor Leste, sebagai negara dengan penganut agama katolik terbesar momen perayaan hari para arwah sangat terasa di Timor Leste. dua hari sebelum perayaan ini dimulai, pemerintah melalui keputusan dewan menteri telah memutuskan tanggal 31 oktober sebagai hari tolerancia de ponto atau dalam bahasa ingris disebut dengan flexible day off bagi seluruh pengawai negeri untuk mempersiapkan diri sebelum perayaan dimulai. persiapan- persiapan yang perlu dilakukan diantaranya: Mudik ke kampung halaman Sebagian besar masyarakat Timor Leste berasal dari berbagai suku dan wilayah yang jauh dari Kota Dili. Maka momen seperti ini biasanya dimanfaat oleh masyarakat yang tinggal di kota Dili untuk mengunjungi sanak keluarga dan melakukan proses tabur bunga bagi anggota keluarga yang dikubur di kampung halaman. Bersih...
Comments