Skip to main content

Oleh-oleh dari Dili

Biasanya orang yang baru menghabiskan liburan di salah satu tempat, tentu saja tak lupa untuk membeli oleh-oleh dari tempat yang dikunjunginya. Sama hal penulis ketika mau balik ke Bandung tak lupa penulis membeli oleh-oleh untuk teman dan saudara di kota Bandung. Ciri khas Timor Leste yang telah di kenal umum adalah berupa Tais (kain tradisional), rumah adat dan tentu saja kopi. Tapi maaf photo yang ditampilkan di blog ini adalah sebungkus kopi yang penulis beli di Bandara Eltari Kupang karena waktu berada di Dili penulis betul-betul lupa  membeli kopi ini sebagai oleh-oleh untuk teman di Bandung. Ceritanya begini: setelah check in sekitar jam 7 pagi penulis masih punya waktu sekitar setengah jam-an untuk berkeliling diruang tunggu Bandara Eltari Kupang. ada beberapa jenis barang dagangang  yang dipajang di ruang tersebut diantaranya: tais, ukiran, gelang, kue dan tentu saja sebungkus kopi yang penulis beli ini ( jadi orang Dili harus bangga donk bisa lihat hasil produksi  negeri sendiri dijual di luar negeri..jadi ge..err he.e.e). Bungkusan kopi ini dengan berat 500 grams penulis beli dengan harga Rp 80.000 atau dikurskan ke Dollar Amerika sekitar $ 7. Menurut http://noticias.sapo.tl/portugues/info/artigo/1098256.html, harga kopi Timor Leste di pasar internasional bervariasi antara $ 3.50 sampai $ 4 sedangkan harga nasional atau yang berlaku di Dili antara 0.25 sampai 0.95 Centavos kalau dikurskan dalam rupiah hanya sekitar Rp. 2.500 sampai Rp 3000 tergantung perusahaan yang memproduksi kopi ini. Ketika membaca informasi di web tersebut penulis semakin dibuat binggung, selain kesulitan mencari informasi di website pemerintah mapun perusahaan yang memproduksi kopi tersebut juga terasa kurang masuk di akal masa Kupang yang satu daratan dengan Timor Leste menjual kopi dengan harga lebih mahal dengan harga yang berlaku dipasar internasional?. Bagi pembaca terutama yang berada di Dili mohon dicek harga kopi yang sebenarnya agar masyarakat kecil pemilik kopi tidak merasa dirugikan dengan permainan harga ini. Obrigado.

Comments

Anonymous said…
makasih infonya..hehehe
thanks ya udah kunjung di blog saya.salam

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono