Skip to main content

Mengunjungi perbatasan Batugade-Maliana.

Hari ini penulis beserta Pak Hilman (adviser ADB) melakukan kunjungan kerja ke perbatasan antara Indonesia-Timor Leste di Batugade Maliana. Perjalanan ditempu dengan waktu hampir 3 jam lebih.  Kami berangkat dari Dili jam 9.30 WTL dan tiba di Batugade jam 12.20. Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Kantor Imigrasi Timor Leste dimana terdapat fasilitas internet yang disediakan oleh Pemerintah Timor Leste dalam hal ini  kantor DNICT-MoI.  Penulis serta Pak Hilman tidak bisa melakukan pengecekan perangkat, karena jam makan siang dan Power generator tidak dihidupkan ketika jam istirahat atau ketika keluar kerja. Kondisi Perbatasan Timor Leste-Indonesia di Batugade Maliana; terjadi banyak perubahaan diantaranya: kantor Imigrasi dan karantina Timor Leste yang baru dibangun dan dalam tahap peyelesaian, Pasar Perbatasan milik Timor Leste yang hampir selesai, sedangkan di pihak Indonesia ada kantor Cabang Bank Mandiri yang lokasinya berdekatan dengan Kantor imigrasi Indonesia. Di Bank Mandiri ini, para pengunjung yang mau mengunjungi Timor Leste atau Indonesia bisa menukarkan uangnya  dalam bentuk US Dollar atau Rupiah. Sesuai lembaran yang ditempel persis didepan Bank tersebut, nilai tukar dollar Amerika lebih tinggi yakni $1 bila dirupiahkan menjadi Rp 9.250, sedangkan diluar lokasi Bank tersebut $1 bila dirupiahkan menjadi Rp 9.150. Sehabis makan siang, kami kembali ke kantor Imigrasi dan melakukan pengecekan perangkat dan test Internet. Sekitar jam 1.30 WTL kami kembali ke Dili. Sepanjang perjalanan kami menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak di "Danau Maubara". Danau tersebut cukup indah nan sejuk ditumbuhi hutan-hutan lebat di sekitar area Danau Maubara. Keindahan dan kesejukkan Danau Maubara tidak diiringi dengan perawatan yang memadai dari berbagai pihak, padahal Lokasi ini cukup strategis untuk tempat wisata bagi masyarakat Timor Leste maupun para Turis yang hendak mengunjungi Timor Leste.

Comments

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono