

Siang ini, aku bermaksud menjemput adik di Canossa comoro Dili. Mengambil jalur Catedral-Vilaverde-Banana road lalu mutar dari jalur Delta menuju Canossa Comoro. Sepanjang perjalanan terutama di depan Katedral Dili, mulai terlihat kemacetan lalulintas. Pemandangan ini bukan hal yang baru, mengingat jalur di depan Catedral merupakan jalur utama bagi pengedara mobil dan motor yang tinggal di daerah Vilaverde-Surikmas-Delta-Pantai Kelapa-Motael dan Comoro. Selain di depan Catedral, jalur jalan raya yang sering menyebabkan kemacetan adalah kawasan sekitar hotel Timor, depan Stadio municipal dan di depan kantor UNMIT "obrigado barack". Selain masalah kemacetan lalu lintas, ada beberapa masalah lain yang perlu ditangani adalah kondisi jalan raya di ibu kota Dili. Sepanjang jalur jalan raya "Banana Road" kondisi jalan cukup memprihatinkan, terlihat di foto ini; sebuah truck pengangkut semen terpaksa berhenti di tengah jalan karena kondisi jalan yang berlubang hingga memaksa para pengendara lainnya untuk mengambil jalur alternatif lain agar tidak terjebak dalam kemacetan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Infrastruktur di bawah department public works dan DNTT (transportasi) telah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani masalah di atas. Seperti memperbaiki jalan yang rusak, memasang rambu lalulintas, melarang mobil pengangkut kontainer untuk beroperasi dijam-jam sibuk seperti pagi dan siang (walau akhirnya keputusan itu di tarik kembali); namun usaha di atas belum berhasil. Perlu ada kerjasama semua pihak agar Dili sebagai ibu kota negara Timor Leste bisa terlihat rapi, bersih, dan lebih teratur.
Comments
cz timor-leste kn negara baru jadi wajar saja klo macet,,,,
udah gtu kota dili kn sempit juga,,,,,
Obrgado