Skip to main content

Orientasi Mahasiswa Baru 2009 ala Institute Canossa Comoro Timor Leste





Tanggal 21-oktober 2009, penulis diundang jadi pembicara oleh panitia acara Orientasi mahasiswa baru 2009 di kampus Institute canossa Comoro Dili. Awalnya penulis  binggung juga karena topik yang di sodorkan harus bertema tentang TELKOM. sesuai jadwal penulis berangkat menuju lokasi acara jam 10.30 karena sesuai udangan, jatah waktuku adalah pukul 11-12.00 WTL. Ketika penulis tiba di lokasi, para mahasiswa baru sedang dipandu panitia acara di sekitar halaman, sama seperti model acara orientasi dikampus lain, di Canossa para mahasiswa memakai beberapa atribut yang lucu-lucu seperti, dot (supeta), papan nama berisi identitas diri, hobby, cita-cita dan lain-lain. sebelum acara dimulai penulis disuguhi 2 piring kue kering dan aqua, setelah ku cicipi kue tersebut ternyata rasanya gurih sekali pas dengan kondisi perutku yang lagi lapar.eeee.Oh ya, sebelum para mahasiswa baru ini masuk ke ruang pertemuan, sesuai arahan panitia, peserta diwajibkan untuk memakai atribut seperti dot, dan perlengkapan lainnya. dari pintu masuk, ku perhatian satu per satu tulisan yang menempel di papan nama para peserta terutama hobi dan cita-cita, ada yang bercita-cita jadi guru, pengusaha, S.Com, Sekretaris dll.Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa masalah TELKOM, penulis agak kesulitan untuk  
                                                                                      dibahas karena beberapa alasan:
1. Penulis bukan dari Timor Telecom (Perusahaan)2. Penulis bukan dari (arcom) Badan regulasi Telkom di Timor Leste. oleh karena itu, dalam presentasi kali ini penulis hanya membahas masalah dibidang ICT (Info, Comm, and Tech). Sekitar 30 menit penulis membahas  masalah internet dan Voice Over IP. Ketika session Q/A (question and answer) penulis baru sadar bahwa ternyata materi yang ku bawa ternyata salah alamat eeee. Kesadaranku itu baru muncul ketika seorang mahasiswa baru dari Distrik Maliana mengajukkan pertanyaan seperti ini" Maun hori ohin maun koalia deit kona ba Internet, buat internet ne'e ami sidauk bo'ok, bele ga lae maun hanorin ami kona halo nusa mak ita bele loke no taka komputador ( kakak, dari tadi kakak hanya membahas internet, kami belum pernha belajar apa itu internet?. bisa atau tidak kakak mengajari kami bagaimana cara membuka dan menutup komputer)" Sebuah pertanyaan yang jujur dan polos dari seorang calon mahasiswa dari Distrik Maliana. Apakah ini hanya terjadi di Distrik Maliana? saya kira tidak, secara jujur kita bisa katakan bahwa masih banyak lagi para lulusan SMP, SMA yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar komputer. Kesenjangan ini terjadi bukan hanya masalah ekonomi (orang tua tidak punya kemampuan untuk membeli komputer buat sang anak) tapi juga masalah kelistrikan. Hampir seluruh ibu kota Distrik, listrik hanya beroperasi dari jam 18.00 sampai 12.00 (dini hari) dari pagi sampai 18.00 kantor-kantor pemerintah hanya mengandalkan Genzet atau share power denga UN. itu baru kantor-kantor bagaimana dengan Sekolah-sekolah?. hanya waktulah yang bisa menjawab.

Comments

makai said…
thanks banget mau publikasiin acara kita.....lucu juga yah....kasian tuh anak-anak..mereka rata-rata dari gunung...jadi maklum aja.....tapi kok kuenya juga dimasukin....kita jadi geeran nih.....viva IPDC.....
virgilio pereira said…
Hau laos ema informatika, maibe hau atu komenta deit katak, oras ne'e nasaun hot-hotu iha rai hotu inklui Timor Leste tama ona iha dunia globalisasi tamba ne'e se atu loke eskola ruma karik tenki prepara uluk sarana no prasarana sira liu-liu kona ba atu aksesu informasaun. Kona eletriku husu governu atu tau matan duni tamba sira nebe tur iha governu AMP ne'e uluk sira nia kampanye molok atu tur iha governu sira rasik promete ba povu no jovens sira katak sira sei prioridade liu ba edukasaun nia presija no saude. Hau komenta liafuan ida ne'e tamba hau senti prihatin tebes ba istoria nebe hakerek iha leten ba. Obrigado

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono