Skip to main content

Workshop Train of Trainers Open Source Software




Delta nova, 2-4 juni 2009 (hari I)



Dari tanggal 2-4-juni 2009 Diresaun nasional ICT bekerja sama dengan RISTEK-INDONESIA mengadakan Workshop dengan tema “Train of Trainers Open Source Software” di Salao Delta Nova Comoro Dili. Objektif dari Workshop ini adalah untuk membagi pengalaman diantara para pengiat ICT dengan RISTEK-indonesia, mengsosialisasikan, mempromosikan open source software dan menyediakan e-book bagi para murid, mahasiswa dan pengajar disekolah-sekolah. Pak Onno purbo sebagai pakar IT dan pak Harry Sufehmi sebagai aktivis open source –Indonesia memberi warna tersendiri bagi workshop ini. Acara tersebut dibuka oleh Bapak Fernando da cruz sebagai Direktor general Ministry of Infrastructure Sedangkan dari pihak indonesia Bapak Kemal Prihatman sebagai Asisten Deputy RISTEK. Tim indonesia sendiri terdiri dari Bapak Kemal Prihatman (ketua rombongan), Muchlis Fasihu, Harry Sufehmi, dan Bapak Ono Purbo. Hari pertama peserta dibagi menjadi dua team. Tim kelas pemula dan tim kelas advance. Untuk tim kelas pemula dipimpin oleh pak Harry dari Asosiasi Open Source Indonesia) sedangkan tim kelas advance dibawakan oleh Pak Onno Purbo. Sesuai pemantuan tim panitia banyak peserta yang antusias untuk mengikuti training tersebut. Memang harus diakui bahwa pembagian kelas memang tidak optimal karena ada beberapa peserta sudah paham materi training tapi ada juga peserta belum familiar dengan materi training. Hal ini terlihat dari materi yang dibawakan pak harry. Tim sendiri mengalami kesulitan disaat memulai trainng karena banyak konputer yang belum terinstall system PHP. Sebagai informasi awal semua komputer untuk training menggunakan sistem operasi berbasis Linux atau Ubuntu. Dan juga karena tidak ada repository server menyulitkan pak Harry untuk memulai training. Tapi syukur semua komputer terkoneksi internet sehingga memudahkan tim untuk mendownload file PHP dari server indonesia. Memang harus diakui bahwa persiapan pelatihan belum optimal hal itu terlihat dari banyak komputer yang mengalami masalah di power supply, ada juga komputer yang belum terkoneksi internet tapi semua masalah bisa teratasi dengan baik. Sebagai permulaan pak harry memberikan pengenalan membuat website dengan memggunakan PHP. Proses permulaan banyak peserta belum banyak mengetahui dengan kelebihan menggunakan PHP dalam mendesain sebuah website. Tapi dengan sabar pak Hary bisa membimbing teman-teman dari timor leste untuk belajar PHP. Beberapa peserta tidak kehilangan moment ini untuk menunjukkan kebolehan mengoperasikan PHP software. kelas advance pak Onno yang memberikan training. Untuk kelas ini kita khususkan tim yang sudah mahir atau yang pernah belajar linux. Harus diakui bahwa karena waktu persiapan training ini cukup singkat hanya satu minggu, maka banyak kesulitan yang ditemukan tim untuk melakukan koordinasi dengan yang lain. Terlebih persiapan jaringan dan penyediaan server. Pak onno purbo setahu pnulis karena sering mengalami hal tersebut diatas mampu menormalkan situasi sehingga waktu yang ada tidak disia-siakan untuk menginstall server baru untuk pelatihan ini. Suasana begitu santai maklum pak onno selain hebat di ICT beliau juga punya rasa humor tinggi sehingga materi yang dibawakan beliau cukup rumit tapi menyenangkan. Banyak peserta juga yang sudah familiar dengan beliau karena pak onno sendiri pernah datang ke timor leste atas undangan tim ICT timor Leste. Suasana trainining kali memang beda kata pak onno, banyak makan dan gedung cukup mewah. Hal itu beda dengan training yang pernah dibawakan pak onno di NGO forum yang sifatnya lebih merakyat.heee. Sesuai pemantuan penulis total peserta yang hadir diperkirakan lebih dari 100 peserta terdiri dari IT pemerintah, mahasiswa, NGOs dan dosen. ini merupakan prestasi tersendiri buat semua pihak yang terlibat terutama NGO forum, ICT timor Leste, DNICT, Info timor, dan justice. Waktu training selama tiga hari dirasakan belum cukup untuk ukuran timor leste yang baru berdiri, banyak masalah yang harus dihadapi bersama para pengiat ICT di Timor leste diantara bagaimana menyiapkan SDM yang handal di bidang open source software, mensosialisasaikannya dan memberi edukasi kepada masyarakat timor leste agar terbiasa menggunakan open source yang free license and easy to use. Karena secara kasat mata pengguna komputer di Timor Leste hampir 90% menggunakan system operasi berbasis Windows.
Kita berharap semoga dengan kegiatan workshop ini bisa melahirkan Onno Purbo dan kelompok pencinta linux yang lain di timor Leste.
*************************************************************************************************
Workshop Train of Trainers Open Source Software
DNICT (RDTL)-RISTEK(RI)
Delta nova, 2-4 juni 2009 (hari II)
Sebagai kelanjutan di hari pertama training jumlah hampir tidak berubah. Dipagi hari peserta training begitu antusias untuk hadir pada hari ke dua. Memang ada beberap peserta yang belum bisa menyelesaian training di hari pertama. Hal ini bisa di maklumi karena beberapa hal teknis diluar perkiraan panitia yang terjadi di workshop ini. Hasil pemantuan tim ada beberapa muka baru yang hadir di training bahkan ada teman nelpon paul saya tidak bisa hadir kemarin, sehingga aku hanya utus staffku untuk hadir, kemungkinan besar sore hari saya akan hadir jadi saya minta maaf ya..he….itu beberapa kesan yang muncul di hari kedua. Hampir satu jam penulis tidak tidak bisa mengikuti training itu karena harus menemani Bapak Kemal dan Bapak Muhclis untuk ketemu Bapak Jose Manuel Carracalao ( Vice Ministry of Infrastructure). tepat pukul 9.00 WTL kami terdiri dari, Pak Abel Pires (ICTTL), Pak Flavio Neves (DNICT) termasuk penulis menemui Bapak Vice Ministry di ruang kerja beliau. Ada beberapa point yang dibicarakan dalam agenda pertemuan tersebut diantara adalah:
1. Pihak Indonesia diwakili RISTEK menawarkan kerja sama yang lebih mendalam dengan pihak RDTL dalam hal ini diwakili oleh DNICT. Pokok pembahasan MoU kerjasama dalam bidang Riset dan Teknologi akan dibahas bersama oleh kedua belah pihak.
2. Pihak Indonesia juga akan mengundang secara resmi pihak RDTL untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan Global Conference on Open Source yang dilaksanakan sekitar bulan okotober di Jakarta-Indoensia.
3. Pihak RISTEK juga mengharapkan agar kegiatan Workshop Train of Trainers kedepan bisa ditindak lanjuti.
Sedangkan inti dari Pembicaraan dari Bapak Wakil Menteri adalah beliau sangat mendukung akan kerjasama yang dilakukan pihak RISTEK mewakili-Indonesia dan DNICT menwakili RDTL. Dan juga harapan beliau semoga kerja sama lebih ditingkatkan lagi. Waktu pertemuan sekitar 30 menit. Akhir acara pertemuan ini adalah penyerahan cederamata oleh Bapak Kemal kepada Bapak Vice ministry.
Di hari kedua training Pak Harry memberikan materi training berupa kelanjutan PHP dan database. Hal ini sangat menarik untuk dipelajari karena peserta dituntut untuk bisa membuat database sendiri seperti yang telah diajarkan oleh Pak Harry. Dlihat secara keseluruhan training di hari kedua berjalan baik Cuma Selama training masih bermunculan nada protes karena ada beberapa komputer yang powernya tidak stabil hingga memyebab komputer mati secara tiba-tiba. Sehingga file yang diketik peserta tidak sempat disave dan lain sebagainya. Jadwal dihari kedua memang agak molor baru mulai sekitar jam 10.30 setelah break hal itu sebabkan karena Pak harry harus memperbaiki beberapa komputer yang masih error maupun masalah teknis lainnya. Sebenarnya untuk mengantisipasi masalah power supply dan hal teknis lain panitia telah memberitahukan kepada semua peserta untuk membawa laptop sendiri, namun kenyataan dilapangan menunjukkan hanya berberapa peserta yang membawa laptop dan familiar dengan sistem operasi linux. Sedangkan Pak Ono purbo di hari ke dua ini, beliau memberikan materi training berupa konfigurasi DNS server, membuat nama domain .tl. para peserta sangat serius mengikuti training ini karena ada beberapa peserta yang merupakan Network Administrator di tempat kerja, dan juga ada peserta mungkin belum pernah melakukan konfigurasi DNS server. Beliau juga memperagakan teknik-teknik sederhana sehingga muda untuk dipahami para peserta. Contoh rill yang diperagakan beliau hari ini adalah bagaimana membuat domain dengan alamat www.ict.tl. Sebagai informasi tambahana administrator untuk domain .tl adalah Pak Flavio Neves (direktor ICT). Jadi sangat buat pak ono untuk malakukan registrasi domain .tl
Ada beberapa peserta agak stress mengikuti training karena mungkin belum terbiasa melakukan konfigurasi DNS, tapi namanya juga pak ono selalu berusaha agar materi berat dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipahami peserta. Kita lihat saja apakah domain
http://www.ict.tl/ bisa online atau tidak?.
*************************************************************************************************
Delta nova, 2-4 juni 2009 (hari III)
Sesuai jadwal hari ini adalah hari training Open Source di Timor leste oleh Pak Onno Purbo dan Pak Harry sufehmi. Saya datang sekitar jam 7.45 waktu timor leste kalau di Jakarta mungkin orang masih pada karena baru jam 5.48 pagi. Dari awal kedatang tim kita sudah kasih warning ke tim Indonesia untuk ganti jarum jam kalau tidak training bisa molor heeee. Ada beberapa peserta yang datang lebih awal untuk membuka computer dan memperbaiki error dari hasil training yang diberikan oleh Pak Harry. Kemarin sempat diprotes sama pak Ono karena tidak ada peserta wanita yang ada di tim beliau. Ya bagaimana pak Materi yang diajarkan aja udah berat-berat, jadi kemungkinan peserta cewek tidak mau ikut pak!. jawabku. Kemarin juga ada peserta yang protes karena seharusnya dihari kedua kemarin ada praktek wajangbolic kalau pakai bahasa Timor Leste jadi tasubolic seharusnya Saudara Lemmy dari NGO forum harus mempromosikan istilah supaya kesannya lebih timoris heee. tapi mungkin pak Harry atau pak ono lupa sehingga kemungkinan akan diberikan pada hari ini. Sudah jam 8.30 kok belum ada peserta yang dating ya..gawat nieh..jangan –jangan sudah pada malas ngekutin training dihari ketiga ini. Oh ya sambil memonitor situasi training dihari ketiga aku coba click
http://www.ict.tl/ opss… ternyata tidak bisa dibuka. mungkin itu hanya untuk bahan praktek saja. Beberapa menit kemudian para peserta mulai berdatangan untuk mengikuti training. Perkiraan awal saya ternyata keliru jumlah peserta hamper dengan yang kemarin. Ini artinya para peserta sangat haus akan ilmu pengetahuan dibidang teknologi. Pak ono membawakan materi di hari ketiga adalah bagaimana membuat VoIP yang murah dan terjangkau. Teknologi yang dipakai pak ono hari ini adalah Open SIPS (Session Initiation Protocol Server). Karena masih baru banyak peserta pada stress mengikuti training ini. Sedangkan Pak Harry memberikan training berupa virtualisasi. Sekitar jam 12.30 sesuai jadwal awal, akan ada dialog bersama dengan di TVTL. Sebagai nara sumber Bapak Flavio (DNICT) mewakili pemerintah RDTL, Pak Ono mewakili masyarakat Open Source Indonesia, Pak Muclish mewakili RISTEK dan Bapak Abel sebagai Moderator. Skenario awal bukan dialog bersama tapi dialog interaktif. Karena Tim Indonesia harus pulang hari jumpat sehingga acara dialog interaktif terpaksa dibatalkan. Dialog bersama ini berlangsung sekitar 1 jam. Informasi mengenai dialog tersebut bisa lihat rekamannya di TVTL di acara hanoin lisuk sekitar jam 16.30 Waktu timor leste. Setelah acara dialog bersama selesai tim dari Indonesia tetap melanjutkan training. Sebagai training penutup kelas pemula dan kelas advance kita gabung menjadi satu. Tujuan adalah untuk melihat secara langsung demo dan cara pembuatan wajanbolic yang diperagakan oleh Pak Ono. Semua peserta begitu serius mengikuti materi ini karena masih baru. Untuk informasi lebih lengkap bisa dilihat di alamat website: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Wajanbolic_e-goen. ini adalah kegiatan terakhir antara tim RISTEK dan DNICT kita semua berharap semoga kegiatan semcam ini bisa ditindak lanjutin dimasa yang akan datang. Diakhir acara perupa penyerahan cenderamata kepada Bapak Ono, Bapak Muchclis dan Bapak Harry dan photo bersama.




Comments

Popular posts from this blog

Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim

CRISTO REI

Ohin hanesan opotunidade diak ida ba hau tamba ami ministerio hetan servico limpeza iha area Cristo Rei. Desde uluk kedas hau sidauk ba fatin ida ne'e. interstante tebes, tamba statu Criste rei hanesan statu nebe boot liu iha rai Timor Leste no segundo iha mundo depois Cristo Rei iha rai Brazil. Agora dadaun ema trabalhador komesa hadia fali fatin ne'e. Companha nebe mak kaer mak companha naran "Montana diak". Tuir info nebe ami rona katak iha futuru sei monta siguransa no bilhete atu tama ba fatin neba. dala ruma los karik, tamba uma ida husi main gate ou pintu masuk hari iha neba. Trabalhador sira mos komesa pinta no hadia fatin stasaun molok atu to'o iha Cristo Rei. Atu to'o iha statu Cristo rei ita sei hasoru skada barak no stasi-stasi. Sei harak ba pasiar, reza terso ou jogging diak liu hili fatin Cristo Rei. Fresco no furak. alende fresco, husi foho nian tutun ita bele hare cidade Dili, no tasi ibun nebe furak. Antes atu nia tutun, ita sei hasoru Kapela

Minuman SAGIKO & Pemilu 2012

Pada suatu hari penulis mendapat oleh -oleh dari seorang teman yang baru pulang liburan dari Dili. Oleh -oleh tersebut berupa minuman kaleng ringan bermerek SAGIKO. Minuman SAGIKO cukup populer di kalangan masyararakat Timor leste karena selain manis juga cocok untuk daerah panas seperti Timor Leste.  Minuman kaleng SAGIKO biasanya selain dikonsumsi sendiri  juga dipersiapkan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara penting lainnya.  Di kota Dili, banyak sekali toko atau supermarket yang menjual minuman baik yang ringan sampai yang berkadar alkohol tinggi. Minuman tersebut berasal dari berbagai negara, korea, singapore, vietnam, australia, indonesia dan portugal. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan mata uang Dollar amerika yang digunakan sebagai alat transaksi  menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk terus mengirim dan menjual produknya di Timor Leste. Ketergantungan akan barang-barang impor tersebut bukan saja melemahkan perekono