Baru-baru ini pemerintah Timor Leste di bawah kepemimpinan Taur Matan Ruak mengeluarkan surat edaran yang berisi himbauan kepada seluruh kementerian dan aparat pemerintah untuk melakukan kegiatan reboisasi sekitar kota Dili. Surat edaran yang dikeluarkan tersebut selain berisi himbauan, tertera juga lokasi dimana tiap kementerian akan melakukan kegiatan reboisasi. sebelum melakukan kegiatan, panitia acara telah menyiapkan bibit tanaman dan lokasi dimana tiap kementerian akan melakukan kegiatan. Kementerian dimana penulis bernaung mendapat lokasi di salah bukit namanya Fatu-Ahi yang jaraknya sekitar 6 km dari kota Dili. pertanyaan adalah Mengapa Fatu Ahi dipilih jadi salah satu lokasi penghijauan? jawabannya adalah fatuahi sering longsor dikala musim hujan tiba. Masalah tanah longsor dan banjir merupakan salah satu pekerjaan rumah yang hingga kini belum terselesaikan secara optimal. Pemerintah Timor Leste hampir tiap tahun menghabiskan banyak biaya untuk penanganan masalah tanah longsor dan banjir. Beberapa wilayah yang tergolong rawan longsor dan banjir adalah fatuahi, dare, fatucama, comoro, caicoli dan manleuana. Selain karena kondisi tanah yang rawan longsor, munculnya rumah-rumah milik penduduk di sekitar perbukitan semakin menambah masalah baru bagi pemerintah Timor Leste. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui kementerian terkait telah melakukan Upaya pencegahan banjir dan tanah longsor. Namun upaya tersebut belum berhasil, maka melalui kegiatan penghijauan ini diharapkan semakin menyadarkan masyarakat untuk lebih mecintai alam dan merawatnya. Mari Hijaukan Dili dan hijaukan keindahan!!!!
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments