Tanggal 7 juli 2009 jam 14.00 putri keduaku lahir secara normal di RS Guido Valadares Dili. Pengalamanku bersama putri keduaku agak beda. Karena tidak bisa mendampingi istri disaat melahirkan. Ada selebaran kertas kecil dipintu masuk yang isinya melarang laki-laki dan anak-anak kecil masuk ke ruang bersalin. Hal ini agak kontras dengan ketika anak pertamaku lahir, sang suami diperbolehkan mendampingi istri disaat sedang menjalani proses persalinan. Walau pernah mendampingi istri ketika anak pertamaku lahir, rasa was-was dan batin tak tenang menghantui ketika ku antar istri memasuki ruang persalinan. Suara teriakan ibu-ibu dan anak-anak yang baru lahir membuat aku terkenan kembali pada saat anak pertamaku lahir. Aku juga bersyukur bahwa proses persalinan kali ini didampingi oleh adik sepupuku yang kebetulan bekerja sebagai perawat di RS. Aku dan anakku yang pertama terpaksa menunggu diluar. Aku berusaha untuk tenang dihadapan anakku, tapi dalam hatiku selalu was-was jangan-jangan.... y