Dalam foto ini, tampak seorang penjual jeruk sedang sebuk menjajakan dagangan di sekitar kota Dili. Aktivitas semacam ini, cukup sering kita temui di Timor Leste. Banyak keluarga kurang mampu baik orang tua, muda-mudi maupun anak-anak terpaksa harus berdagang kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini sangat bertolak belakang dengan komentar Deputi Menteri Ekonomi Timor Leste Cristiano da Costa yang menyatakan bahwa tahun 2010 Timor Leste mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 12%. Data ini menurut penulis belum cukup untuk mengambarkan situasi ekonomi masyarakat Timor Leste secara keseluruhan. Di alam kemerdekaan ini, khususnya di kota Dili, Masyarakat Timor Leste seakan tidak mampu untuk bersaing dengan para pebisnis dari Cina, Australia, Malaysia, Singapur, Portugal, Indonesia ataupun negara lain. Hampir seluruh pusat bisnis di Timor Leste telah dikuasai oleh para pebisnis dari negara yang penulis telah disebutkan di atas. Selain karena minimnya modal usaha