Tanggal 20 Mei 2013 Timor-Leste merayakan hari raya Restorasi kemerdekaan yang ke-11. Dibanding perayaan sebelumnya, perayaan restorasi kemerdekaan kali ini cukup sederhana. Hanya diisi upacara bendera, olahraga, pentas seni dan pawai keliling kota.
Upacara Bendera
Upacara perayaan restorasi kemerdekaan kali ini dipimpin langsung oleh Presiden Taur Matan Ruak sebagai kepala negara pemerintahan Timor-Leste dan dihadiri oleh beberapa tamu undangan dari negara sahabat. Beda dengan perayaan-perayaan sebelum yang selalu dilaksanakan di palacio Governu, kali ini perayaan restorasi kemerdekaan dilaksanakan dikantor Istana Presiden yang terletak di jalan aitarak laran Dili dan disiarkan secara Live oleh TVTL (Televisaun de Timor-Leste)..
Olah raga dan pentas Seni
Perayaan Restorasi kemerdekaan kali ini selain diisi upacara bendera, ada juga kegiatan lain yang tidak kala seru yakni kegiatan olahraga lari marathon dan pentas seni yang dilaksanakan di Largo Lecidere Dili. Selain kegiatan yang penulis sebutkan diatas mungkin saja ada kegiatan lain yang penulis lupa untuk disebutkan di blog ini. Hal ini didisebabkan karena penulis sendiri terkendala hal lain yang lebih menyita waktu sehingga gambaran keseluruhan perayaan Restorasi kemerdekaan tidak disebutkan secara detail di blog ini. Namun secara kasat mata perayaan tersebut tetap terlihat meriah, hal ini terlihat dari begitu banyak masyarakat yang berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata untuk sekedar menghabiskan hari libur bersama keluarga atau menyaksikan keramaian pawai motor yang berkeliling kota Dili.
Refleksi
Terlepas dari kegiatan-kegiatan seperti yang disebutkan di atas. sudah saatnya bagi seluruh komponen masyarakat yang berdomisili di bumi Lorosae untuk bersama-sama merefleksikan apa yang telah diperjuangkan para leluhur masyarakat Timor-Leste dalam memperjuangkan kemerdekaan ini. Meskipun kemerdekaan ini telah berusia 11 tahun namun ada begitu banyak permasalahan yang butuh perhatian serius dari para petinggi negara. Masalah-masalah tersebut masih sering mengusik ketenangan para pemimpin untuk segera diselesaikan. Salah satu diantaranya adalah tingginya angka pengangguran dikalangan kaum muda Timor-Leste. Segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasinya diantaranya adalah pelatihan ketenagakerjaan yan disponsori oleh SEFOPE atau Secretariu Estadu Formasaun Profesional Empregu untuk menyiapkan tenaga profesional yang selanjutnya akan dipekerjakan diperusahaan korea atau australia. Menyiapkan tenaga yang profesional seperti yang dilakukan oleh SEFOPE adalah satu salah hal yang paling mendesak dalam menyelesaikan permasalahan pengangguran di Timor-Leste. namun realitas hidup sehari-hari menunjukkan angka pengangguran masih tergolong tinggi karena tidak didukung oleh hadirnya perusahaan investor yang bisa menyerap sektor ketenagakerjaan di Timor-Leste. Tentunya masalah pengangguran hanyalah salah satu dari sekian banyak masalah yang sering menghantui jalannya roda pemerintahan Timor-Leste yang hari ini telah berumur 11 tahun setelah melepaskan diri dari negara Indonesia melalui referendum tahun 1999. Masih banyak permasalahan yang harus segera dicari titik penyelesaian terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Semoga dengan bertambahnya umur, semakin dewasa dalam melangkah dan sekali lagi Happy Restoration Day to RDTL.......
Comments
apa memang gak punya bahasa sendiri ya
kok masih pakai bahasa indonesia..............
malu donk..........
...