Dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun baru 2013, kota Dili sebagai ibu kota negara Republik Demoratik Timor Leste (RDTL), selalu dipenuhi oleh hiasan-hiasan Natal yang bertebaran di sekitar kota Dili. Hiasan-hiasan tersebut ada yang memang berasal dari hasil kreasi anak-anak muda, tapi ada juga yang disponsori oleh pemerintah RDTL. Bentuk dekorasi pohon Natal dan Gua Natalpun bervariasi ada yang berukuran kecil dan ada pula yang berukuran besar tergantung lokasi penempatan. Khusus untuk perkantoran biasanya ditempatkan beberapa pohon Natal serta lampu hiasan yang berwarna-warni dengan ukuran cukup besar untuk meramaikan suasana Natal di kota Dili. Sedang hiasan ataupun pohon yang berukuran kecil biasanya dengan muda kita temukan di pinggir-pinggir jalan atau di sudut-sudut perumahan penduduk. Suasana Natal akan sangat terasa di malam hari bila bersempatan diberkeliling disekitar kota Dili. Pohon Natal dengan dikelilingi lampu-lampu nan indah semakin meramaikan suasana Natal di Kota Dili. Secara umum suasana perayaan Natal di kota Dili berlangsung damai hal ini seiring dengan himbauan dari pihak keamanan kepada seluruh masyarakat Timor Leste terutama yang kalangan kaum muda untuk tidak berbuat onar selama proses perayaan misa berlangsung. Semoga suasana damai yang telah tercipta tetap dijaga oleh seluruh masyarakat Timor Leste, baik yang berada dikota Dili maupun yang ada di Distrik untuk ikut berpartisipasi menjaga keamanan dan kestabilan negara Timor Leste di tahun 2013. Dili City of Peace.....
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments