Hari ini penulis berkesempatan mengunjungi keluarga Bapak Joao di salah sudut kota Bandung. Menuju ke rumah keluarga ini lumayan cukup jauh. dari jalan raya harus naik ojek dan waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit. Rumah keluarga ini terletak dilereng gunung dan agak jauh dari perumahaan penduduk. Lahan tanah yang luas serta lokasi rumah yang agak jauh dari rumah penduduk sekitar serasa seperti tinggal di bumi Timor Leste. Rumah dan lahan luas ini, adalah milik kantor kehakiman dan HAM RI. Bersama tiga orang anak, Bapak Joao bersama istri mengarungi kehidupan di kota Bandung. Keluarga Bapak Joao merupakan sebagian kecil orang Timor Leste yang memilih, menetap dan berkarya di Indonesia. Ada ribuan orang Timor Leste yang terpaksa harus meninggalkan bumi Loro sae akibat konflik politik dan kekerasan. Meski telah lama menetap di Bandung, Bapak Joao bersama istri tetap menanamkan nilai-nilai menurut kultur Timor leste kepada putra-putrinya. Ami hela iha Indonesia maibe sempre hanoin Timor no espera katak Timor Leste bele sai nasaun nebe desenvolvido iha mundo..tutur Pak Joao dalam bahasa tetum kepada penulis di kediaman beliau di hari itu.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments