Bagi masyarakat Timor Leste tidaklah sulit untuk menemukan plakat nama atau spanduk yang Bertuliskan "Buy local. Build Timor Leste". Tulisan tersebut sering kita temui disudut-sudut kota Dili, gerobak pedagang kaki lima, kios, toko, maupun di District. Apa sih sebenarnya maksud dari tulisan Buy local. Build Timor Leste?. Dari perspektif penulis yang kebetulan awam dalam bidang ekonomi atau business; tulisan di atas setidaknya mengingatkan masyarakat Timor Leste untuk bisa mencintai produk dalam negeri. Di Kota Dili sebagai ibu kota negara Timor Leste, kini tumbuh subur berbagai pusat berbelanjaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang berskala besar. Aktivitas ekonomi di Timor Leste khususnya di kota Dili, tumbuh dan berkembang beriringan dengan datangnya produk dari China, Indonesia, Australia, Portugal, Singapur, Malaysia dan negara lainnya. Timor Leste menjadi lahan subur bagi para pemilik modal untuk melakukan investasi karena, selain memiliki kekayaan alam: minyak, gas, kopi, dan lainnya, juga pola hidup masyarakat yang konsumtif dan boros; belum lagi ditambah masalah "lia mate lia moris" yang semakin mencekik masyarakat Timor Leste untuk bisa bersaing dengan negara lain. Hal-hal inilah yang menyebabkan barang-barang dari China, indonesia, dan dari negara lain laris manis dipusat perbelanjaan kota Dili. Maka kalimat " Buy local. Build Timor Leste, walau terkesan sederhana namun mengandung sebuah pengertian yang sangat mendalam yakni mulailah mencintai produk dalam negeri Timor Leste. Dengan mencintai dan membeli produk masyarakat, kita ikut membantu dan memberdayakan ekonomi masyarakat Timor Leste.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments