Kisah perjuangan rakyat Timor Leste tidak telepas dari cerita panjang tentang Balibo. Terletak sekitar 10 km dari perbatasan Indonesia. Nama Balibo semakin terkenal dengan munculnya film "Balibo five" yang menceriterakan pembunuhan 5 jornalis yakni: Greg Shackleton, Tony Stewart, Gary Cunningham, Brian Peters, Malcolm Rennie pada tanggal 16 oktober 1975. Kini lokasi pembunuhan tersebut telah berubah bentuk menjadi museum perjuangan Balibo. Dalam museum tersebut terpapan photo-photo korban Balibo Five dan beberapa artikel, kliping jurnal dan sebagainya. Pengunjung dibiarkan bebas masuk ke museum tersebut tanpa dikenakan biaya. Bangunan yang bercat hijau dan terdapat beberapa kamar ini terkesan kurang terawat. Kadang tanpa penjaga. Untuk menuju Balibo dibutuhkan waktu sekitar 2 lebih dari Dili sebagai ibukota Timor Leste. Tak jauh dari lokasi tersebut berdiri megah sebuah patung yang disebut tugu deklarasi Balibo. Karena rasa penasaran penulis ingin melihat secara dekat tentang tugu tersebut, namun sayang tidak ada informasi yang tertera di Tugu tersebut. Tidak jauh beda dengan Museum Balibo, kondisi tugu Deklarasi Balibo juga tidak terawat. Tanpa pagar pembatas dan terdapat coretan-coretan di sekitar dinding tugu deklarasi Balibo. Balibo selain memiliki cagar budaya yang telah penulis sebutkan di atas, sekitar 5 km dari lokasi terdapat hutan lindung yang lebat hijau dan sejuk. Lokasi hutan ini bisa disulap jadi taman wisata yang megiurkan bagi para para turis baik dari dalam negeri maupun turis asing yang melakukan kunjugan ke Timor Leste. Namun sayang pemerintah lokal dalam hal ini Administrador Sub distrito Balibo kurang punya inisitif untuk "Mejual" Balibo telah diterkenal di manca negara ini.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments