Itulah judul tulisan dari pengalaman penulis selama melakukan kerja dinas ke Distrik Oecussi. Kapal Berlin Nakroma dibuat oleh perusahaan PAL Indonesia dan diberikan oleh pemerintah kepada pemerintah Timor Leste untuk digunakan sebagai sarana transportasi dili-Oecussi dan Dili Atauro. Di deck paling bawa digunakan untuk memuat kendaraan atau barang-barang lainnya. Sedangkan untuk penumpang dibagi menjadi dua kelas. kelas pertama 20 Pax sedangkan kelas kedua 280 pax dan crew sebanyak 15 orang. itulah info yang tertera dalam kapal tersebut. Tiap ruangan atau kelas terdapat beberapa fasilitas berupa: toilet, dan dua layar LCD bermerek LG terpasang di sudut kiri dan kanan ruangan. Selain itu ada juga kantin yang menyediakan makanan ringan seperti pop mie, nescafe, aqua dan lain sebagainya. Harga dari barang-barang tersebut bervariasi. diantaranya pop mie $ 1, Nescafe $ 0.50 dan aqua $ 0.25. Jadi bagi penumpang yang tidak sempat beli bekal silahkan mampir ke kantin tersebut. Selain harganya terjangkau juga jam buka kantin tersebut sampai pukul 22.00 WTL. Bagi yang merasa suntuk dan bosan didalam, silahkan luangkan waktu untuk sekedar ngobrol sama teman, minum kopi, merokok atau hanya sekedar foto-foto, pilihkah deck yang paling atas. Kita akan menyaksikan pemandangan yang sangat menakjubkan. Dinginnya udara malam dan hiruk pikuk manusia beralalu lalang di atas kapal semakin meramaikan perjalanan kami ke tanah oecussi. Ketika menulis kisah perjalanan kali ini, jam di hpku sudah menujukkan pukul 22.15 malam. Sambil melepas lelah dan rasa ngatuk tak tertahan, aku mencoba merebah diri di atas matras yang disediakan di dalam kapal; dengan harapan bisa tidur dengan nyenyak. Tapi ya ampun, sakit badan dan kepala pusing yang ku dapat karena goyangan kapal dan tempat tidur yang sempit membuat aku tidak bisa tidur hingga pukul 3.30 dini hari. Keadaan ini memaksa aku harus bergadang hingga kapal bersandar di dermaga oecussi pada pukul 6.15. Sebuah perjanan yang melelahkan namun penuh makna.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments