Pada tanggal 25 september 2009, penulis diundang oleh NGO Lokal TelkomTIL dan FRDHTL untuk jadi salah satu pembicara pada seminar yang bertemakan "Sistem Informasi pembangunan dan Teknologi" di kantor bupati Viqueque. Tidak ada persiapan khusus, kebetulan aku masih ada file presentasi mengenai project kantor yang dulu sempat aku presentasikan di acara lain di Dili. Dari Dili kami berangkat dengan menggunakan mobil ADB bersama Pak Hilman Akil Advisor ADB, Mauricio kandidat S2 di Instute Technologi Telkom atau dulunya sebut STT Telkom Bandung. diantara tim yang berangkat ke Viqueque, hanya akulah yang mengalami nasib sial, mungkin karena takut terlambat Pak sopir tancap gas cukup kencang belum lagi jalan di Timor Leste berbelok belok membuat aku mual, pusing dan muntah sampai 4 kali, maaf..jijik ya.. sebuah pengalaman yang belum pernah aku alami sebelumnya. Ketika sampai di Baucau jam sudah menunjukkan pukul 12.00. Aku mengajak teman2 makan siang dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Viqueque yang mebutuhkan waktu sekitar 2 jam, waktu yang cukup panjang buat orang sakit kayak aku ini.eeee. Rasa mual, pusing campur aduk ketika mau makan siang. Namun demi menjaga stamina, aku terpaksa harus makan siang demi sampai ditempat tujuan. kondisi tubuhku betul-betul drop dan rasanya mau pulang saja seandainya tidak ada undangan dari NGO ini. Tapi janji tetap janji aku harus pergi dan menghadiri acara penting tersebut. Setelah makan siang, kami lanjutkan perjalan ke Viqueque. Tepat jam 14.00 kami tiba dikantor Bupati Viqueque. Baru sedikit peserta yang hadir, kami disambut oleh Bapak Marcelino, MP beliau ambil master di IPB bogor. Tanpa membuang waktu, walau kodisi tubuh lemah tapi kami tetap berusaha untuk memasang semua perangkat seperti laptop dan Infocus kami bawa khusus dari Dili. Ternyata dugaanku agak keliru, jam awal yang panitia tentukan dari awal terpaksa di undur hingga jam 15 lebih karena Bapak bupati masih ada urusan lain. Aku cukup stress, bukan karena grogi atau apa tapi takut pingsang pada saat memberikan ceramah. Karena aku tahu betul kondisi badan lemah sekali maka aku bilang sama panitia, aku mau baring sebentar di rumah kakak yang letaknya tidak jauh dari lokasi seminar, kalau tiba giliranku tolong telepon saya supaya saya cepat datang. Ya, sekitar 30 menit aku istirahat dirumah kakak, Pak Mauricio telepon, tolong segera datang karena giliranku akan tiba. Walau kondisi masih belum stabil, tetapi kami bertiga tetap tampil. Bapak Mauricio membawakan topik tentang technology, Bapak Marcelino membawakan topik tentang Pembangunan, dan aku membawakan implementasi penggunaan technology Wimax di instansi Pemerintah Timor Leste. Sekitar 50 peserta hadir di acara ini ,terdiri dari para mahasiswa, aktivis masyarakat, Staff Pemerintah, Dosen dan lain-lain. Diakhir acara dilanjutkan dengan session tanya-jawab. Setelah selesai acara, Kami memutuskan untuk kembali ke Dili dan tidak menginap di Viqueque. Dari Viqueque jam 19.00 malam. melewati jalan berbelok-belok, dingin dan gelap malam aku lalui dengan kondisi tubuh lemah dan stress. Tapi puji tuhan hingga jam 1.00 dini hari kami tiba di Dili dengan selamat.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments