Dili, sebagai ibu kota negara Timor Leste terletak di tepi pantai. Kalau mau refreshing atau hanya sekedar ingin menghirup udara segar pilihlah tepi pantai Dili. Banyak kapal pasiar berjejeran di pantai, entah kapal itu milik para pelancong dari negara lain atau milik orang Timor Leste. Bukan itu saja, para pedagang kaki lima, penjual ikan bakar dan ketupat yang harganya cukup murah bisa kita temui sepanjang pantai Dili. Bagi yang berduit, silahkan mampir di satu satu restorant di sepanjang pantai, bermacam ragam menu akan tersedia di sana. Mau rasa Thailand, Kamboja, China, Indonesia atau Eropa tersaji di restorant tersebut. Biasanya restorant-restorant tersebut akan dipenuhi para tamu di waktu malam hari. Maklum biasanya hari pagi dan sore mereka sibuk dikantor sehingga tidak punya waktu untuk mengajak keluarga, teman, atau pacar ke restorant-restorant tersebut. Cukup indah dan menakjubkan ditepi pantai pada malam hari sambil menyantap makanan di restorant tersebut. Bisnis restorant di Dili, terutama di dekat pantai cukup menjanjikan. Hal itu disebabkan oleh banyaknya orang UN yang bekerja di Timor leste maupun bagi masyarakat Timor Leste yang tergolong mampu secara ekonomi. Selain restorant, ada juga night club, Thai massage, Gymnastic dan lain-lain bertebaran disekitar Dili. Sektor pembangunan di Timor Leste terutama Dili, sedang dalam tahap perkebangan. Kita berharap semoga di tahun-tahun yang akan datang Timor Leste bisa berkembang lebih baik lagi.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments