sekitar bulan desember 2008 aku diberi kesempatan untuk mengikuti training yang disponsori oleh JICA ke Jepang. Training tersebut berlangsung hampir 3 bulan. Waktu yang cukup lama buatku. Lokasi training itu sendiri di Fukuoka prefecture bagi yang penasaran, silakan lihat sendiri di google map dimana itu letak kota Fukuoka. Walau tergolong negara yang kurang memiliki sumber daya alam, Jepang mampu dan tergolong negara maju dan kaya didunia. Selain itu peradaban masyarakat Jepang sudah sangat maju. Hal itu bisa dilihat dari kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan budaya hemat. Kesenjangan sosial hampir tidak terlihat di Jepang. Sistem tata negara dan infrastruktur yang begitu canggih hampir melingkupi seluruh wilayah Jepang. Subway, Monorail, sinkanze (kereta api tercepat di Jepang) dan masih banyak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu. Kota Fukuoka sendiri tidak terlalu padat seperti tokyo, tapi punya obyek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi diantaranya adalah mojiko. Di Mojiko masih terdapat bangunan eropa jaman dulu yang tetap dilestarikan oleh pemerintah Jepang. Selain itu dari Mojiko tower kita bisa melihat jepang yang membentang dari mojiko ke wilayah seberang. Selain itu ada juga jalur terowongan bawa laut yang menghubungkan Mojiko dan wilayah sebelahnya.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments