Tanggal 10 bulan pebruari 2009, saya Pak Hilman, dan Julia berangkat ke Baucau karena ada beberapa masalah yang perlu diselesai di kantor Network Operation Center Desa Lamegua Distrito Baucau. Jam keberangkatan kami sekitar pukul 8.00 WTL dan perjalan Dili-Baucau berkisar 1.30. Bukan kali ini saja kami ke Baucau. Sudah sering kami mengadakan perjalan ke Distrito-Distrito terlebih ke Distrito Baucau. Cuma kali ini kunjungan yang paling special yakni setelah menyelesaikan masalah di Baucau kami akan melanjutkan perjalan ke pulau Jaco. Tempat yang sudah lama saya idam-idamkan untuk mengunjunginya. Saya sempat melihat di TVTL tentang kondisi alam di pulau Jaco, tapi rasanya tidak cukup kalau hanya melihat di TV. Pulau Jaco terletak di Distrito Lospalos. Waktu perjalanan dari Baucau ke Lospalos berkisar 2 jam. Kondisi jalan cukup baik. Distrito Lospalos tidak hanya dikenal wanita-wanita cantik tapi juga kondisi alam yang rata dan keindahan alam masih terjaga dengan baik. Masyarakat Lospalos sangat terikat oleh adat. Hal itu terlihat dari rumah-rumah adat terkenal bukan hanya di Timor Leste tapi juga di manca Negara. Setelah kami tiba di Lospalos kami lanjutkan perjalan ke Sub distrito Tutuala. Perjalanan dari Lospalos ke Tutuala sekitar 1 jam. Kondisi jalannya masih berbentuk aspal kasar, dan yang lebih menarik adalah hutan dan keindahan alam lain masih terjaga. Sepanjang perjalanan kita akan melihat hamparan dataran yang luas dan ternak peliaharaan masyarakat yang berkeliaraan dimana-mana. Sarana transportasi berupa mikrolet dan angguna bisa dilihat disepanjang perjalanan menuju kota kecil Tutuala. Sesampai di kota Tutuala kita akan melihat sebuah pemandangan yang luar biasa indah. Sebuah hotel berdiri megah di puncak kota tutuala. Bagi yang hobi photo pemandangan tersebut sangat menarik untuk di foto. Selain itu juga visitor akan ditawarin souvenir yang terbuat dari handmade buatan orang Lopalos. Tapi sayang souvenier tersebut kurang dipublikasikan sehingga banyak masyarakat tidak mengenal hasil karya tersebut. Sesampai di Tutuala kami istirahat sebentar sambil melihat keindahan alam sekitarnya, kami melanjutkan perjalanan ke pulau Jaco. Untuk menuju pulau terlebih terlebih dulu kita melewati hamparan hutan lebat nan sejuk sepanjang jalan. Perjalanan menuju pulau Jaco memang melelahkan tapi karena sudah niat kami harus sampai ditempat tujuan. Kondisi jalan yang bebatuan tidak menghalangi kami untuk menuju pulau Jaco. Kami tiba sekitar jam 15.00 di pinggir pantai Tutuala. Oh ya waktu yang dibutuhkan dari Tutuala ke tempat dekat pulau Jaco sekitar 30 menit. Kami tiba sekitar jam 15.00. untuk menuju pulau Jaco kita akan naik boat yang telah sediakan oleh masyarakat ada disekitar tempat. Biayanya sekitar $ 6 perorang pulang-pergi. Awalnya aku merasa takut untuk melakukan perjalan ke pulau Jaco karena harus lewat laut untuk mencapai pulau tersebut belum lagi aku juga tidak berenang. .eeee. Tapi itulah karena sudah nekad ya kami tetap pergi ke pulau jaco. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau Jaco sekitar 15 menit. Dekat ya… memang jaraknya cukup dekat tapi gelombang laut cukup besar sehingga kita akan terombang ambing kesana kemari. Tapi setelah itu kita akan melihat pemandangan yang indah luar biasa. Pasir putih dan hutan lindung terlihat jelas dipulau itu. Banyak turis terutama staff UN yang berakhir pekan ke pulau itu. Menurut masyarakat disana kalau penduduk Timor bisa tinggal semalam dipualu itu tapi orang luar tidak diperbolehkan. Memang letaknya terpisah dari pulau timor dan ini merupakan sangat diminati turis. Tapi sayang tempat tersebut kurang dipromosikan. Selain pengalaman indah di atas ada juga pengalaman pahit yang kami alami ketika pulang dari Pulau Jaco yakni sekitar jam 6 malam ada segerombolan pemuda sambil bawa parang berdiri ditengah jalan sambil mengayungkan parangnya ke kami. Kejadian itu terjadi di Sub Distrito Laga. Sempat juga jengkel dengan kejadian itu, saya bilang sama Pak Hilman supaya tetap melaju mobil dan bila perlu tabrak saja orang itu. Tapi Hilman bilang jangan nanti dia pecahin kaca mobil bagaimana?. Akhirnya saya sendiri yang turun dan bentak-bentak pemuda itu. Mungkin pemuda itu melihat wajah saya yang serius langsung minta maaf. Itulah kejadian2 yang kami alami sepanjang perjalan waktu itu.
Tanggal 10 bulan pebruari 2009, saya Pak Hilman, dan Julia berangkat ke Baucau karena ada beberapa masalah yang perlu diselesai di kantor Network Operation Center Desa Lamegua Distrito Baucau. Jam keberangkatan kami sekitar pukul 8.00 WTL dan perjalan Dili-Baucau berkisar 1.30. Bukan kali ini saja kami ke Baucau. Sudah sering kami mengadakan perjalan ke Distrito-Distrito terlebih ke Distrito Baucau. Cuma kali ini kunjungan yang paling special yakni setelah menyelesaikan masalah di Baucau kami akan melanjutkan perjalan ke pulau Jaco. Tempat yang sudah lama saya idam-idamkan untuk mengunjunginya. Saya sempat melihat di TVTL tentang kondisi alam di pulau Jaco, tapi rasanya tidak cukup kalau hanya melihat di TV. Pulau Jaco terletak di Distrito Lospalos. Waktu perjalanan dari Baucau ke Lospalos berkisar 2 jam. Kondisi jalan cukup baik. Distrito Lospalos tidak hanya dikenal wanita-wanita cantik tapi juga kondisi alam yang rata dan keindahan alam masih terjaga dengan baik. Masyarakat Lospalos sangat terikat oleh adat. Hal itu terlihat dari rumah-rumah adat terkenal bukan hanya di Timor Leste tapi juga di manca Negara. Setelah kami tiba di Lospalos kami lanjutkan perjalan ke Sub distrito Tutuala. Perjalanan dari Lospalos ke Tutuala sekitar 1 jam. Kondisi jalannya masih berbentuk aspal kasar, dan yang lebih menarik adalah hutan dan keindahan alam lain masih terjaga. Sepanjang perjalanan kita akan melihat hamparan dataran yang luas dan ternak peliaharaan masyarakat yang berkeliaraan dimana-mana. Sarana transportasi berupa mikrolet dan angguna bisa dilihat disepanjang perjalanan menuju kota kecil Tutuala. Sesampai di kota Tutuala kita akan melihat sebuah pemandangan yang luar biasa indah. Sebuah hotel berdiri megah di puncak kota tutuala. Bagi yang hobi photo pemandangan tersebut sangat menarik untuk di foto. Selain itu juga visitor akan ditawarin souvenir yang terbuat dari handmade buatan orang Lopalos. Tapi sayang souvenier tersebut kurang dipublikasikan sehingga banyak masyarakat tidak mengenal hasil karya tersebut. Sesampai di Tutuala kami istirahat sebentar sambil melihat keindahan alam sekitarnya, kami melanjutkan perjalanan ke pulau Jaco. Untuk menuju pulau terlebih terlebih dulu kita melewati hamparan hutan lebat nan sejuk sepanjang jalan. Perjalanan menuju pulau Jaco memang melelahkan tapi karena sudah niat kami harus sampai ditempat tujuan. Kondisi jalan yang bebatuan tidak menghalangi kami untuk menuju pulau Jaco. Kami tiba sekitar jam 15.00 di pinggir pantai Tutuala. Oh ya waktu yang dibutuhkan dari Tutuala ke tempat dekat pulau Jaco sekitar 30 menit. Kami tiba sekitar jam 15.00. untuk menuju pulau Jaco kita akan naik boat yang telah sediakan oleh masyarakat ada disekitar tempat. Biayanya sekitar $ 6 perorang pulang-pergi. Awalnya aku merasa takut untuk melakukan perjalan ke pulau Jaco karena harus lewat laut untuk mencapai pulau tersebut belum lagi aku juga tidak berenang. .eeee. Tapi itulah karena sudah nekad ya kami tetap pergi ke pulau jaco. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau Jaco sekitar 15 menit. Dekat ya… memang jaraknya cukup dekat tapi gelombang laut cukup besar sehingga kita akan terombang ambing kesana kemari. Tapi setelah itu kita akan melihat pemandangan yang indah luar biasa. Pasir putih dan hutan lindung terlihat jelas dipulau itu. Banyak turis terutama staff UN yang berakhir pekan ke pulau itu. Menurut masyarakat disana kalau penduduk Timor bisa tinggal semalam dipualu itu tapi orang luar tidak diperbolehkan. Memang letaknya terpisah dari pulau timor dan ini merupakan sangat diminati turis. Tapi sayang tempat tersebut kurang dipromosikan. Selain pengalaman indah di atas ada juga pengalaman pahit yang kami alami ketika pulang dari Pulau Jaco yakni sekitar jam 6 malam ada segerombolan pemuda sambil bawa parang berdiri ditengah jalan sambil mengayungkan parangnya ke kami. Kejadian itu terjadi di Sub Distrito Laga. Sempat juga jengkel dengan kejadian itu, saya bilang sama Pak Hilman supaya tetap melaju mobil dan bila perlu tabrak saja orang itu. Tapi Hilman bilang jangan nanti dia pecahin kaca mobil bagaimana?. Akhirnya saya sendiri yang turun dan bentak-bentak pemuda itu. Mungkin pemuda itu melihat wajah saya yang serius langsung minta maaf. Itulah kejadian2 yang kami alami sepanjang perjalan waktu itu.
Comments