Dua anak muda ini masing-masing bernama Handy Yuspandi dan Fandy ludrayadi. Handy adalah mahasiswa Desain Komunikasi Visual '2007 sedangkan Fandy adalah mahasiswa IF ITTELKOM. Pertemuan dengan dua anak muda yang punya hobi membuat game ini, cukup terkesan karena selain mereka masih sangat muda juga punya bakat luar biasa dalam mengambar, mendesain dan mengaktualisasikan gambar tersebut kedalam program komputer hingga menjadi sebuah game. Handy bertugas membuat gambar atau bertugas sebagai artist dan Fandy sebagai desainer atau programmernya. Kedua anak muda betul-betul menikmati dunianya sebagai developer game. Dan yang lebih membuat penulis takjub adalah salah satu diantara mereka ternyata sudah punya studi game sendiri dan sudah mendapatkan penghargaan dan menghasikan uang sendiri. Bagi yang penasaran silakahkan kunjungi website mereka di www.raide.devianart.com dan www.fandrey.lucidrine.com. Mental kerja keras tanpa mengenal lelah hingga menghasilkan hasil karya yang mampu mendatangkan uang, dan ini mungkin perlu di contoh oleh kaum muda Timor Leste untuk terus bekerja keras dalam berkarya walau penuh dengan keterbatasan. Bagi yang penasanr
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments