Hari ini diselenggarakan acara peresmian kapal patroli milik angkatan laut Timor Leste atau F-FDTL. Kapal berbobot 110 ton dengan panjang 45 meter dan luas 15 meter ini harapkan bisa mengamankan wilayah laut Timor Leste. 2 Kapal milik angkatan laut F-FDTL ini di buat oleh perusahaan cina dengan nama Poly Technology. Dalam acara peresmian selain di hadiri oleh Presiden Ramos Horta, Perdana Menteri Xanana Gusmao, Presiden Parlamen nasional Fernando lasama, Panglima F-FDTL Mayor Jenderal Taur Matan Ruak, para menteri anggota kabinet AMP, juga ada tamu dari angkatan laut Indonesia, Australia dan Portugal. Secara umum suasana acara cukup ramai karena banyak masyarakat Timor Leste merasa penasaran dan mau melihat secara dekat kapal patroli milik angkatan laut Timor Leste ini. Tarian tebe-tebe dan petuah dari para tua adat dari 13 District mengawali acara peresmian ini; dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Panglima F-FDTL Mayor Jenderal Taur Matan Ruak, disusul dengan kata sambutan oleh Perdana Menteri Xanana Gusmao dan Presiden Ramos Horta. Setelah session kata sambutan selesai, para tamu dan masyarakat yang hadir di acara ini; diperbolehkan untuk melihat secara dekat kondisi interior dua kapal ini. Di dalam kapal patroli ini, selain dilengkapi peralatan militer, juga terdiri dari 2 deck yakni deck yang paling bawa adalah kamar tidur para pasukan, sedangkan deck kedua ada ruang makan. Oh ya.. recananya dua kapal akan ditugas di pulau Jaco-Lospalos dan Betano-Same; karena dua wilayah inilah yang sering dipakai oleh para nelayan ilegal untuk mencuri kekayaan laut Timor Leste. Sebagai orang Timor Leste kita patut berbangga karena baru pertama kali angkatan laut Timor Leste mempunyai kapal sendiri untuk bisa mengawasi dan mengamankan wilayah Timor Leste. Bravo..forca Naval de Timor Leste.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments