Inilah situasi di hari pemilihan kepala Desa disekitar kota Dili. Mayoritas masyarakat terutama yang berdomisili di Dili sangat antusias untuk memilih kepada suku di wilayah mereka. Sesuai dengan SMS yang diterima oleh Penulis dari perusahaan Timor Telecom bahwa acara pemilihan Kepala Desa akan berlangsung mulai dari jam 7.00-17.00 WTL dan masyarakat diharapkan untuk membawa kartu pemilu atau Cartao Eleitoral. Dari hasil pemantauan penulis di lokasi pemilu, suasana pemilu cukup kondusif, hanya beberapa aparat keamanan UN, PNTL dan Lokal staff yang berjaga-jaga di sekitar lokasi pemilu. prosedur pelasanaan pemilu kali ini cukup sederhana, peserta pemilu dibagi menjadi 2 baris dan pemilih harus membawa kartu pemilu. Sebelum memasukkan kotak suara, Pemilih masih punya waktu untuk bisa menilai siapa yang bakal jadi calon leader diwilayah mereka, sehingga masyarakat tidak akan salah pilih. panitia juga akan memeriksa dahulu kartu pemilu yang kita bawa. setelah selesai diperiksa kita akan diperkenankan untuk mendaftarkan diri ke petugas pemilu. Sebelum menyoblong, panitia akan mendaftar dan melakukan cek file, apakah yang bersangkutan sudah terdaftar di wilayah tersebut atau belum?. Proses ini agak menyita waktu karena dilokasi penulis memilih, hanya terdaftar satu staff yang bertugas mencatat dan melakukan cek dokumen pemilih. Bayangkan kalau peserta pemilih mencapai angka ribuan atau jutaan pasti akan sangat merepotkan panitia. Untuk mengantisipasi hal ini, kehadiran sistem ICT sangat dibutuhkan. Kita harus salut kepada STAE yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan pemilihan Kepada Desa. Iklan-iklan di TV, radio, Papan Reklame, Spanduk dari STAE cukup membantu proses pendewasaan berpolitik di Timor Leste.
Lospalos dan Com Beach Resort Terletak diujung timur Negara Timor Leste, perjalanan darat membutuhkan waktu 2 jam 30 menit dari Dili ke Lospalos. Kinamoko ya..itulah nama yang sering digunakan untuk menyebut orang lospalos. Kondisi wilayahnya datar seperti Suai. Sepanjang perjalan kita akan melihat hamparan sawah disekitar wilayah manatuto, bemase, laga, hingga laiwai perbatasan antara distrik Baucau dan Lospalos. Selain hamparan sawah, kita juga akan melihat secara dekat kerbau, sapi, kuda, domba, kambing berlalu lalang di persawahan dan pinggir-pinggir jalan. Selain pemandangan alam yang indah, kita juga akan melihat secara dekat kehidupan masyarakat di pedesaan. Rata-rata sistem pengelolahan sawah dan ladang masih menggunakan sistem tradisional. Kalau musim hujan tiba, sawah dan ladang akan terlihat menghijau tapi setelah musim kemarau tiba semuanya akan mengiring tak terurus. Masyarakat petani di daerah tidak diajarkan bagaimana mencari alternative usaha lain dalam menghadapi musim
Comments